Kancil dan Kura-kura

kancil dna kura-kura

kancil dan kura-kura

Pagi hari yang cerah, tampak Kancil tertidur dibawah sebuah pohon yang rindang. Matahari sudah muncul, tapi Kancil belum bangun juga. Hingga seekor Kura-kura berjalan menghampiri dan membangunkannya.

“Cil, bangun ! Hari sudah siang, nih.” kata Kura-kura.

Kancil terbangun, meskipun dengan malas.

“Ada apa sih, mengganggu orang sedang beristirahat saja ?” kata Kancil sambil masih berbaring di rumput.

“Sudah siang, nih.” kata Kura-kura lagi. “ Dari pada tiduran begitu, lebih baik jalan-jalan atau lari-lari gitu, biar badan sehat.”

“Cerewet, ah kamu.” kata Kancil sedikit jengkel. “Kalau aku mau lari-lari kamu bisa menemani aku ?”

Kura-kura diam sebentar, memikirkan maksud Kancil. “Maksudmu bagaimana ?” tanya Kura-kura.

“Gini aja, deh. Kamu aku tantang untuk lomba balapan lari ? Mau nggak ?” tanya Kancil sombong.

Sekali lagi Kura-kura berpikir.

“Baik, aku terima tantanganmu. Tapi tidak hari ini, ya ? Karena aku masih ada urusan ke temanku.” jawab Kura-kura.

“Okey. Besok pagi aku tunggu kedatangan kamu di sini.”


..... keesokan harinya pun tiba

kancil dan kura-kura

Keesokan harinya, Kura-kura menemui Kancil di bawah pohon tempat mereka berjanji kemarin.

“Ah, saya kira kamu sudah lupa dengan tantanganku kemari.” tanya Kancil sombong.

“Nggak lah. Aku senang bisa berlomba lari dengan kamu, Cil.” jawab Kura-kura.

“Bagaimana ? Sudah siap ?”

“Yup !”

“Aku hitung, ya ? Satu… dua… ti-gaa !!!”

Kancil segera berlari mendahului Kura-kura. Sementara Kura-kura tertinggal jauh di belakang.

Beberapa saat kemudian Kancil berhenti. Ditolehnya kebelakang. Tak dilihatnya si Kura-kura, yakin ia pasti menang. Dengan sedikit tersenyum, Kancil memanggil Kura-kura.

“Hey ! Ayo ! Dimana kamu ? Nyerah kalah, nih ?”

“Aku disini, Cil ? Didepanmu !” teriak sebuah suara dari arah depan Kancil.

Alangkah terkejutnya Kancil, Kura-kura ternyata sudah berjalan didepannya. Kancil segera berlari lagi, kali ini lebih cepat dari yang pertama.

Kira-kira 500 meter kemudian, Kancil berhenti lagi. Ditolehnya kebelakang, Kura-kura sudah tidak tampak lagi. Kali ini, aku pasti menang. Pikir Kancil.

“Kura-kura, kamu dimana ?” teriak Kancil.

“Hai, aku disini Cil !” jawab Kura-kura yang ternyata sudah ada didepan Kancil.

“Hah !!!” Kancil terkejut. Tanpa berpikir lagi, Kancil berlari lebih cepat lagi.

Setelah agak jauh, Kancil berhenti. Ia tampak terengah-engah. “Wah, Kura-kura kok bisa mengalahkan aku, ya ?”

Untuk memastikan dimana keberadaan Kura-kura, Kancil berteriak memanggil Kura-kura. “Kura-kura, kamu ada dimana ?”

“Aku didepanmu, Cil !” jawab Kura-kura.

Alangkah terkejutnya Kancil. Ia tidak tahu, bahwa semua itu adalah akal dari Kura-kura. Kura-kura meminta bantuan teman-temannya untuk masing-masing berada di sepanjang jalan tempat lomba lari antara Kancil dan Kura-kura. Jadi Kura-kura yang ada didepan Kancil sebenarnya adalah teman-teman dari Kura-kura pertama yang menerima tantangan balap lari kemarin.

Kali ini Kancil berlari sangat cepat. Ia memacu kaki-kakinya secepat kilat. Meskipun berkeringat dan nafasnya terengah-engah, ia tetap berlari sekuat tenaga.

Hingga tanpa disadari, Kancil terperosok masuk kedalam jurang yang dalam. Dan ia tidak bisa keluar dari jurang tersebut.